KLIKBONTANG.COM - Ketua Komisi II DPRD Bontang, Ubayya Bengawan mendesak pemerintah dan komisaris PT Bontang Migas dan Energi (BME) segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam waktu dekat.
Desakan ini bertujuan untuk mengoreksi biaya operasional perusahaan pelat merah tersebut. Sebab, biaya Rp 2,8 miliar untuk gaji 31 orang karyawan dianggap terlalu boros.
“Harus segera digelar RUPS luar biasa, karena operasional itu terlalu besar,” kata Politisi Demokrat ini kepada wartawan, Senin, (8/10/2018) siang tadi.
RUPS bisa digelar tanpa harus menunggu akhir tahun. Menurut Ubayya, dengan kondisi perusahaan yang terus alami kerugian. Langkah-langkah taktis, seperti penghematan pengeluaran menjadi prioritas Komisaris BME sekarang.
Di tahun pertama menjabat, Direktur Kasmiran mengaku perusahaannya merugi Rp 376 juta (Data dari Komisaris BME menyebut Rp 400 juta).
Sementara itu, data yang diterima Klikbontang kurun satu tahun pendapatan kotor BME dari mitra kerja keseluruhan sebesar Rp 3,5 miliar. 80 persen pendapatan ini dinikmati oleh 31 orang karyawan PT BME. Alhasil, tak ada sepeser pun kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Komisaris BME, Agus Wijaya menyetujui langkah efisiensi harus segera dilakukan. Biaya pengeluaran harus dikurangi. Namun, RUPS baru bisa dilakukan pada akhir tahun mendatang. (*)
Baca Juga
- Gaji Pegawai Honorer Bontang di Mes Jakarta Rp 2,5 Juta, Komisi I Minta Kaji Ulang Perwali
- Rustam Panggil Samator Senin Depan, Kecewa Pernyataan DLH
- Satpam Badak LNG Sering Tahan KTP, F-Nasdem: Buat Portal Tahan KTP Warga Badak
- DPRD Minta Kaji Ulang Tarif Air, Bilher dan Setioko Panggil PDAM
- Pemkot dan DPRD Kompak Tetap Naikan Tarif Air PDAM Menjadi 50 Persen
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !