
Peluncuran Tahap Desain Awal
Perusahaan energi asal Jepang, INPEX Corporation, melalui anak usahanya INPEX Masela Ltd., secara resmi memulai tahap Front-End Engineering and Design (FEED) untuk Proyek LNG Abadi di Blok Masela, Indonesia, pada Senin, 4 Agustus 2025. Proyek ini dikerjakan bersama mitra konsorsium PT Pertamina Hulu Energi Masela (PHE Masela) dan Petronas Masela Sdn. Bhd., dengan INPEX bertindak sebagai operator utama.
Empat Paket Utama dalam Tahap FEED
Tahap FEED bertujuan untuk menentukan spesifikasi teknis dan rekayasa yang penting bagi fasilitas produksi dan pengolahan gas baik di laut (offshore) maupun di darat (onshore). Lingkup pekerjaan mencakup empat paket utama, yaitu:
-
Pembangunan pabrik LNG di darat (Onshore LNG/OLNG),
-
Unit produksi terapung yang mencakup penyimpanan dan pengiriman (Floating Production Storage and Offloading/FPSO),
-
Sistem perpipaan bawah laut termasuk umbilical, riser, dan flowline (Subsea Umbilicals, Risers and Flowlines/SURF),
-
Pipa ekspor gas (Gas Export Pipeline/GEP).
INPEX telah memberikan kontrak untuk pengerjaan tiga paket—SURF, GEP, dan FPSO—kepada para kontraktor terpilih.
Pendekatan “Dual FEED” untuk FPSO dan OLNG
Secara khusus, paket FPSO dan OLNG menggunakan pendekatan “dual FEED”, di mana dua konsorsium kontraktor yang berbeda bekerja secara paralel namun terpisah untuk meningkatkan persaingan dan efisiensi dalam penawaran. Nantinya, konsorsium yang memberikan hasil FEED terbaik dari segi teknis dan komersial akan ditunjuk pula untuk melanjutkan ke tahap Engineering, Procurement, and Construction (EPC).
Untuk paket FPSO, konsorsium pertama dipimpin oleh Technip Engineering Indonesia bersama anggota konsorsium lainnya yaitu Technip Indonesia dan JGC Indonesia. Sementara konsorsium kedua dipimpin oleh Saipem Indonesia, dengan anggota Tripatra Engineers & Constructors, Tripatra Engineering, dan McDermott Indonesia.
Adapun untuk paket GEP dan SURF, kontrak utama diberikan kepada Worley SEA Indonesia.
Komitmen pada Keamanan Energi dan Lingkungan
Proyek ini memiliki kapasitas produksi tahunan sekitar 9,5 juta ton LNG, yang setara lebih dari 10 persen dari total impor LNG tahunan Jepang, menjadikannya salah satu proyek energi strategis di kawasan Asia.
Gas dari Lapangan Abadi dikenal memiliki cadangan yang besar dan kualitas yang tinggi, mendukung efisiensi dalam proses produksi. Selain itu, proyek ini mengintegrasikan teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (Carbon Capture and Storage/CCS) pada semua lingkup kerjanya sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kontribusi terhadap Visi 2035 dan Ekonomi Daerah
INPEX menyampaikan optimisme bahwa tahap FEED ini akan mendorong kemajuan bisnis gas alam dan LNG perusahaan, sejalan dengan visi jangka panjang INPEX Vision 2035 dalam hal pengurangan emisi karbon. Lebih dari itu, proyek ini diharapkan dapat memberi dampak ekonomi positif bagi kawasan timur Indonesia serta mendukung target nasional mencapai emisi nol bersih (net zero) pada tahun 2060.